Friday, March 25, 2016

MAKALAH TENTANG TEORI EVOLUSI



KEBENARAN EVOLUSI









oleh
Nama :               Onang kharismaulana Ahsan
NIM : E1R1150                           53
Kelas : B Reguler Sore             




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
201 6

KATA PENGANTAR
     Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat, taufik, serta hidayahnya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyel e sai ka n penyusunan makalah  ini . Shalawat serta salam tidak lupa kita junjungkan   kepada kepada Rasulullah Muhammad SAW, Tauladan sejati sampai akhir zaman, sehingga saya dapat menyel e saikan makalah yang berjudul '' KEBENARAN EVOLUSI '' dengan baik dan lancar tampa ada hambatan yang sedikit memberatkan dalam peroses pembuatannya.
     Tersel e saikannya penulisan atau penyusunan makalah ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:
1.       Bapak Prof. Ir. H. sunarpi, Ph.D. selaku Rektor Universitas Mataram yang telah sudi menerima saya sebagai mahasiswa di universitas Mataram,
2.       Bapak Dr. H. Wildan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram,
3.       Bapak Dr. Karnan, M.Si. selaku ketua jurusan PMIPA,
4.       Ibu Dra. Sripatmi M.Si. selaku ketua program studi Matematika,
5.       Bapak Dr. Karnan, M.Si. selaku dosen matakuliah Biologi yang telah banyak membimbing kami dalam pembuatan makalah ini,
6.       Dosen dan tenaga admitrasi yang mana tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
7.       Kepada kedua orang tua yang telah selalu mendukung dan selalu mendoakan saya,
8.       Dan yang terakhir tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada teman- teman seperjuangan saya yang telah banyak memberi saya bantuan.


    Meskipun makalah ini maih belum sempurna, saya beharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai motivasi pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
                                                                       
Mataram, 2 3  Januari  201 6     

                                                                                        penulis





















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..........................................................................................  ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................  iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................... ................................  ....  1
1.1          Latar Belakang ............................................... ...................................
1.2          Rumusan Masalah ............................................... ............................... 1
1.3          Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................... ........................................ 3
          2 .1      Teori Evolusi ............................................. .................................... ....  3
          2 .2      Fakta-Fakta mendukung Adanya Evolusi ......................................... . 4
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 8
          4.1      Kes impulan ......................................................................................... 8
          4.2      Saran ................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA           




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Evolusi merupakan perubahan biologis yang dialami mahluk hidup seiring berjalannya waktu. Ada banyak sekali bukti dari banyak sumber independen mendukung keberadaan evolusi, yang tidak bertentangan dengan keyakinan agama atau keyakinan kepada Tuhan. Ilmuan menggunakan teori evolusi untuk menjawab pertanyaan seperti: "Mengapa ada banyak sekali jenis tanaman dan spesies hewan?" Dan "Bagaimana bisa kesamaan diantara spesies dapat dijelaskan?" .
Selama lebih dari seratus tahun, argumen pro dan kontra terhadap teori evolusi telah diteliti dan diperdebatkan. Benarkah evolusi itu ada? Apa buktinya kalau evolusi itu ada? Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan / fakta yang ada di sekitar kita. Bagi para spesialis di bidang biologi dan disiplin ilmu lain yang terkait, mungkin pertanyaan tersebut sudah terjawab. Akan tetapi, bagaimana bagi kelompok lain yang tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti jalannya perkembangan teori evolusi?   .
Pernahkah kita berpikir, siapakah nenek moyang kita? Dari berbagai proses pengamatan, bukti yang ada, dan penelitian yang dilakukan para ahli, akhirnya muncul suatu teori evolusi. Berdasarkan data atau indikasi yang ada, makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) telah menghuni bumi jutaan tahun yang lampau. Jenis-jenis yang hidup di masa lampau tersebut berbeda dengan jenis yang hidup pada masa sekarang ini. Bahkan beberapa jenis hewan dan tumbuhan purba saat ini telah punah, tinggal fosilnya saja.
B.      Rumusan Masalah
  1. Bagaimanakah teori evolusi itu?
  2. Bagaimanakah faktor atau fakta-fakta yang menunjukkan bahwa teori evolusi terjadi?
C.      Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah.
1.       Untuk mengetahui teori evolusi.
2.       Untuk mengetahui bukti bahwa evolusi itu pernah terjadi

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Teori Evolusi
Evolusi  (dalam kajian  biologi ) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu  populasi  organisme  dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh  gen  yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan memiliki sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat  mutasi  atau transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang  bereproduksi secara seksual , kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh  rekombinasi genetika , yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu  seleksi alam  dan  hanyutan genetik . Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi,  adaptasi  terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift ) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. 
Meskipun perubahan yang dihasilkan oleh pergeseran dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan  menghasilkan spesies yang baru . Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan  biologi evolusioner . Cabang ini juga mengembangkan dan menguji  teori -teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Ulasan  catatan fosil  dan  keanekaragaman hayati  organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.  Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh  Charles Darwin ,  On the Origin of Species  yang menjelaskan dengan detail  teori  evolusi melalui seleksi alam.  Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori  pewarisan  Mendel , membentuk  sintesis evolusi modern ,  yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang      keanekaragaman hayati  di bumi.
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan  Charles Darwin , namun sebenarnya  biologi evolusioner  telah berakar sejak zaman  Aristoteles . Namun, Darwin adalah  ilmuwan  pertama yang mencetuskan  teori  evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena  seleksi alam  dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.

B.      Fakta-Fakta Mendukung Adanya Evolusi
Ada beberapa faktor atau fakta-fakta yang memperkuat dugaan adanya evolusi makhluk hidup, antara lain;
1.       Rekaman Fosil
         Teori evolusi menyatakan bahwa setiap jenis makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang sama. Berdasarkan hal ini dapat diartikan bahwa sepesies yang ada sebelumnya lambat laun akan mengalami perubahan menjadi spesies lain, dari spesies primitif menjadi spesies yang maju. Disamping itu, Leonardo da Vinci (1452-1519) menyatakan bahwa fosil merupakan bukti adanya kehidupan di masa lampau. Oleh karena itu diharapkan dengan mempelajari fosil, teori evolusi bisa dibuktikan. Jika anggapan itu benar, maka akan ada sejumlah fosil yang mengarah terjadinya evolusi makhluk hidup. Adapun beberapa fosil yang telah ditemukan diantaranya; Fosil Trilobita yang diperkirakan berusia 550 juta tahun, fosil Lili laut dan Amonita yang ditemukan pada periode Karboniferus kurang lebih 360 juta tahun yang lalu, fosil Pakis yang diperkirakan berusia 300 juta tahun, fosil Aligator yang diperkirakan berusia antara 25-36 juta tahun, fosil Archaeopteryx yang dipercaya sebagai nenek moyang burung yang hidup kurang lebih 140 juta tahun yang lalu.   
         Melihat kenyataan adanya perbedaan fosil makhluk hidup pada setiap lapisan bumi, George Cuvier  (1769-1832) memiliki pendapat sendiri.  George Cuvier adalah ahli anatomi berkebangsaan Prancis. Menurutnya, perbedan makhluk hidup itu disebabkan adanya penciptaan yang memang berbeda. Dia menyatakan bahwa makhluk hidup itu hadir sesaat, lenyap oleh malapetaka, kemudian tercipta lagi makhluk hidup lainnya. Teori ini dikenal dengan katastropisme. Teori ini jelas-jelas menentang adanya evolusi makhluk hidup.     
         Namun Darwin menyikapi perbedaan itu dengan pernyataan bahwa perubahan bentuk disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda. Oleh karena itu, fosil yang ditemukan pada lapisan bumi yang muda berbeda dengan fosil yang ditemukan pada lapisan bumi yang lebih tua. Berdasarkan kejadian itu, diyakini pula bahwa makhluk hidup berkembang dari primitif / sederhana menuju ke arah maju / kompleks.   
         Telah dijelaskan bahwa menurut teori evolusi, spesies yang ada sebelumnya lambat laun berubah manjasi spesies lain, melalui proses perubahan sedikit demi sedikit dalam jangka waktu Jutaaan tahun. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa amphibia dapat berasal dari ikan. Selanjutnya amphibia akan berevousi menjadi Reptil dan Reptil berevolusi menjadi burung. Berdasarkan anggapan ini seharusnya akan ditemukan hewan-hewan transisi, namun sayangnya makhluk transisi ini belu pernah ada ditemukan fosilnya sampai saat ini. Beberapa fosil makhluk hidup yang telah ditemukan pun masih sulit diidentifikasi.        
         Namun ilmuwan Amerika  Marsh  dan Oshborn berhasil menemukan fosil kuda dalam kondisi utuh dan berasal pada setiap jaman geologi. Dengan mempelajari fosil-fosil kuda itu, mereka mengambil kesimpulan bahwa kuda telah mengalami evolusi, dari nenek moyangnya Eohippus yang sebesar kucing. Lalu bagaimanakah proses perubahan itu berlangsung?     
a.        Ukuran tubuh semakin besar, dari yang semula sebesar kucing menjadi sebesar kuda
b.       Leher semakin panjang
c.        Geraham depan dan belakang semakin besar, berlapis email, dan bentuknya semakin cocok untuk memakan rerumputan
d.       Kaki depan dan belakang semakin panjang, gerakan semakin lincah, larinya semakin cepat, tetapi rotasi tubuh semakin berkurang
e.        Jari kuku yang tadinya lima jari menjadi satu jari, bentuknya semakin panjang, jari kedua dan keempat mengalami kemunduran sehingga menjadi organ yang tidak berfungsi lagi (rudimenter).
2.       Homologi
         Homolog dipercaya erat kaitannya dengan evolusi makhluk hidup. Menurut teori evolusi, setiap jenis makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama yang kemudian mengalami evolusi menjadi spesies baru. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa makin banyak kemiripan organ (homolog) antar spesies, maka makin dekat pula hubungan kekerabatan diantara spesies tersebut.
         Lawan dari homolog adalah Analogi. Analogi adalah dua organ tubuh yang memiliki fungsi sama, tetapi asal-usulnya berbeda. Misalnya antara sayap burung dengan sayap kupu. Menurut kaum evolusionis (penganut teori evolusi), analogi menunjukkan bahwa makhluk hidup mengalami evolusi konvergen. Evolusi ini hanya menghasilkan variasi diantara makhluk hidup, tidak menyebabkan terbentuknya spesies baru.  
3.       Embriologi Perbandingan
         Para penganut teori evolusi mengadakan penelitian embriologis pada beberapa makhluk hidup untuk merunut adanya hubungan kekerabatan antarspesies makhluk hidup. Jika teori evolusi benar maka pada penelitian embriologi akan ada tahap-tahap perkembangan embrio yang sama pada semua makhluk hidup.
         Terkait dengan hal ini, pada akhir abad ke-19, seorang ahli biologi evolusi, Ernest Haeckel , mengemukakan teori rekapitulasi . Teori ini menyatakan bahwa embrio-embrio mengulangi proses evolusi yang telah dialami nenek moyangnya. Menurutnya selama masa perkembangan dalam rahim ibu, embrio manusia menunjukkan karakteristik ikan, kemudian karakteristik reptil, dan akhirnya karakteristik manusia.  
4.       Organ Peninggalan
         Gagasan ini pertama kali dikemukakan beberapa abad yang lalu. Pendapat ini menyatakan bahwa pada tubuh beberapa jenis makhluk hidup ada sejumlah organ yang tidak fungsional. Organ ini diwarisi dari nenek moyang mereka dan perlahan-lahan menjadi peninggalan karena tidak digunakan. R. Weidersheim , seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 mencatat kira-kiraa ada 100 organ peninggalan pada tubuh makhluk hidup. Beberapa organ peninggalan yang ditemukan pada tubuh manusia misalnya otot penggerak telinga, usus buntu, dan tulang ekor.   




BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
1.       Evolusi  berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu  populasi  organisme  dari satu generasi ke generasi berikutnya yang disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
2.       Beberapa faktor atau fakta-fakta yang memperkuat dugaan adanya evolusi makhluk hidup antara lain adalah rekaman fosil, homologi, embriologi perbandingan, dan organ-organ peninggalan.
B.      Saran
Kami menyadari bawa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk mengembangkan makalah ini kedepannya.  



















DAFTAR PUSTAKA
Amin, Moh. 2009. Biologi 3 . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
Campbell, Reece dan Mitcell. 2003. Biologi Jilid 2 . Jakarta: Airlangga. 
Fried, GH 2005. Biologi edisi kedua . Jakarta: Airlangga. 
Hendriani, Y. 2008. Ada Apa Dengan Teori Evolusi. Bandung: SEDEC, Depdiknas
Sukandarrumidi, Datun, M. 1980. Geologi Sejarah 2 . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 



Belajar coding bagi pemula

Apa Itu Coding ?

Apa Itu Coding ?Secara umum atau secara garis besarCoding jika di istilahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Pemrograman. Bahasa yang digunakan oleh OS(Operating System) dalam melakukan suatu tugas tertentu disebut Coding. Karena dalam komputer hanya mengenal yang namanyaBahasa Biner yaitu bilangan 1 dan 0, maka manusia sulit untuk mengerti bahasa ini jadi di buatlah bahasa tingkat tinggi yang dimengerti oleh manusia yang di sebut bahasa pemrograman hight level.
Coding bertujuan tentu untuk membuat program komputer, dan program komputer itu sendiri adalahkumpulan instruksi-instruksi dalam membantu sebuah komputer dalam mengeksekusi untuk melakukan aktifitas tertentu. Banyak bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk membuat sebuah program komputer, seperti VB(Visual Basic), Java, PHP dan masih banyak bahasa pemrograman komputer lainnya.
Untuk lebih mengerti dalam pemrograman alangkah lebih baiknya untuk mempelajari alogritma dan pemrograman karena program takkan pernah lepas dengan yang namanya algoritma selain untuk melatih cara kerja program, juga sebagai acuan atau langkah-langkah dalam membuat program seperti rancangan dan apa-apa saja yang harus di persiapkan.
Jika sudah mengerti dan memahami jalan algoritma, sudah pasti pemrograman akan mudah untuk kita buat tanpa harus banyak menemui kendala, ada pun kendala pasti akan lebih mudah untuk di cari solusi atau jalan keluarnya.
Ayo semua happy coding, mari belajar membuat program dan mari memahami algoritma pembuatan program itu sendiri. Dan jika penulis sudah mempelajari lebih dalam tentang itu semua, pasti akan sesegera mungkin di posting pada blog kesayangan ini :D, oke sekian dulu salam blogger :)
Sumber:http://kemajuan-diri.blogspot.co.id/2011/09/apa-itu-coding.html?m=1